Suka nyeri pada gusi

Selain gigi, masalah kesehatan mulut yang kerap muncul dialami seseorang adalah gusi. Seperti halnya gigi, gusi yang tidak terawat dengan baik bisa terjangkit penyakit yang tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu yang paling sering terjadi adalah nyeri pada gusi.

Gangguan kesehatan mulut yang satu ini tentu tidak boleh disepelekan. Terkadang, rasa nyeri pada gusi dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi, bahkan membuat si penderitanya sulit makan hingga susah tidur. Meski terkadang rasa nyeri pada gusi bisa hilang dan timbul, tetapi permasalahan yang ditimbulkan di kemudian hari bisa lebih serius jika tidak mendapatkan penanganan intensif.

Nah, agar penanganan nyeri pada gusi bisa maksimal, penting untuk mengetahui lebih dahulu apa saja penyebabnya. Mari kita cari tahu lewat ulasan di bawah ini!

Radang Gusi

Salah satu hal yang paling menghantui dan menjadi penyebab terjadinya rasa nyeri pada gusi adalah radang gusi. Permasalahan ini tidak pandang bulu dan dapat menimpa siapa saja. Biasanya, nyeri gusi disebabkan karena kebersihan pada rongga mulut yang kurang terjaga. Sisa makanan yang menumpuk menimbulkan plak dan karang gigi yang memicu radang gusi, yang disertai dengan pendarahan dan bau mulut.

Menyikat Gigi Terlalu Keras

Tidak dapat dipungkiri, banyak orang yang beranggapan menyikat gigi dengan keras dan bertenaga akan berdampak pada hasil yang lebih bersih. Sayangnya, teknik ini ternyata tidak dianjurkan. Selain membuat gusi mudah terluka, kebiasaan ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan gigi dan gusi. Alhasil, gusi bisa menjadi lebih sensitif dan menimbulkan efek nyeri yang tidak tertahankan.

Suka nyeri pada gusi

Suka nyeri pada gusi

Kekurangan Vitamin C

Vitamin C dikenal memiliki banyak manfaat yang baik untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, termasuk gigi dan gusi. Vitamin ini tergolong sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Karena itu, perbanyaklah mengkonsumsi sumber vitamin C dari buah-buahan, seperti jeruk, manga, lemon, dan lain sebagainya. Ada pula beberapa sayuran yang tinggi kandungan vitamin C, yakni labu kuning, kubis, kembang kol, dan masih banyak lainnya.

Gaya Hidup Buruk

Sudah banyak bukti penelitian yang menyatakan bahwa gaya hidup buruk seperti merokok dan meminum minuman beralkohol dapat berdampak negatif bagi kesehatan gigi dan gusi. Kebiasaan buruk ini dapat melemahkan sistem kekebalan sehingga tubuh mudah terserang virus dan bakteri, termasuk dialami oleh gusi. Apabila situasi ini tidak mendapatkan perhatian serius, maka kondisi bisa semakin parah hingga sulit dalam proses penyembuhannya.

Lalai Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Meski terasa penting menjaga kesehatan gigi dan mulut, tetapi banyak orang yang seringkali mengabaikan hal ini. Bahkan, sebuah penelitian menyatakan bahwa 45 persen dari 10.000 orang kerap kali lalai menjaga kesehatan gigi dan mulut. Mulai sekarang, singkirkan rasa malas menyikat gigi agar tidak mengganggu sensitivitas pada gusi.

Soal urusan sikat gigi, ada sikat gigi Systema 9 Degree dengan sudut kemiringan 9 derajat dapat mencegah mulut dan gusi terluka. Menggunakan teknologi 100% Double tapered filament, sikat gigi ini lebih lembut di gusi. Dengan bulu sikat yang tipis, lembut, dan kuat, Systema 9 Degree mampu melindungi gigi dan gusi yang sensitif sehingga lebih aman dan nyaman digunakan.

Jadi, jangan biarkan rasa nyeri menyerang gusimu.[a] Mari menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggunakan sikat gigi Systema 9 Degree yang hadir dengan berbagai varian menarik. Mulai dari varian warna biru, hijau, merah, ungu, dan biru kehijauan. So, tunggu apa lagi!

Lihat produk nya disini:

https://shopee.co.id/SYSTEMA-Sikat-Gigi-9-Degree-Reguler-i.64474495.21702866598?sp_atk=aca324a3-4cf6-48ff-8b5f-16baa9f3eb51&xptdk=aca324a3-4cf6-48ff-8b5f-16baa9f3eb5

 

[a]– Ditambahkan statement agar relate dengan Berawal dari mulut sehat. Misal : Jadi jangan biarkan rasa nyeri menyerang gusimu, karena berawal dari mulut sehat kamu akan merasa nyaman dan tetap mudah berkonsentrasi dalam pekerjaanmu. Mari menjaga …. dst