Gigi berlubang memang tidak boleh disepelekan. Salah satu penyebabnya adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi yang masih sangat kurang. Ketika kesadaran ini tidak dianggap penting, maka risiko terkena gigi berlubang pun sangat besar. Permasalahan gigi berlubang bisa menimpa siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa hingga lansia.
Gigi berlubang terjadi karena adanya kerusakan pada permukaan dentin gigi. Berbagai faktor bisa jadi penyebab terjadinya gigi berlubang di antaranya kerusakan enamel gigi, bakteri di mulut, penimbunan plak, dan tidak membersihkan gigi dengan baik.
Sebelum mengetahui lebih lengkap masalah gigi berlubang, sebaiknya ketahui bagaimana proses penjalaran gigi berlubang berikut ini:
Gejala gigi berlubang
Karies pada gigi dapat dikenali dalam berbagai cara, tergantung seberapa tingkat keseriusannya. Biasanya, gejala yang ditimbulkan tidak terlihat kasat mata, namun akan terlihat efeknya jika kerusakan sudah terlihat besar. Gejala-gejala yang muncul antara lain:
- Gigi menjadi lebih sensitif yang menyebabkan nyeri berkepanjangan
- Terdapat lubang yang terlihat jelas pada gigi
- Noda coklat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
- Pembengkakan pada gusi
- Bau tidak sedap dalam rongga mulut
Proses penjalaran gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang tidak terbentuk secara mendadak, melainkan adanya proses yang terjadi seiring berjalannya waktu. Beberapa hal yang bisa memicu gigi berlubang adalah :
-
Plak
Plak gigi merupakan lapisan lengket dan bening yang melapisi permukaan gigi. Kondisi ini terjadi karena adanya sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik. Ketika hal ini disepelekan, bakteri dan kuman dapat merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Plak yang sudah terlanjur mengeras baik di atas maupun di bawah garis gusi menjadi awal mula terbentuknya karang gigi. Selain itu, karang gigi yang sudah menumpuk bisa menimbulkan bau mulut dan gangguan pada jaringan pendukung gigi lainnya.
-
Serangan Plak
Jika malas menggosok gigi, plak dan karang gigi bisa menumpuk dan menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan kuman. Bisa dibayangkan, semakin banyak plak dan karang gigi yang tidak terurus akan semakin tinggi pula potensi akan adanya serangan nyeri yang tak tertahankan.
Kandungan asam dan manis pada plak dapat menghilangkan mineral pada enamel pada gigi. Ini merupakan awal mula terjadinya lubang-lubang kecil di email gigi. Setelah itu, bakteri dan kuman dapat mencapai lapisan gigi berikutnya yang disebut dentin. Dentin yang memiliki sifat lunak memang kurang tahan terhadap kandungan asam. Hal ini bisa menyebabkan saraf gigi menjadi lebih sensitif.
-
Pembusukan gigi yang berkembang
Ketika dua kondisi di atas tidak segera mendapatkan perawatan, pembusukan gigi akan terjadi. Bakteri dan asam akan terus menembus bagian yang lebih dalam lagi, yaitu ruang pulpa yang menjadi tempat saraf-saraf dan pembuluh darah.
Jika kondisi sudah seperti ini, pembengkakan dapat terjadi sehingga akan menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Tentunya, kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan bisa meluas ke akar gigi hingga ke tulang.
Maka dari itu, gigi berlubang perlu segera ditangani. Ada beberapa komplikasi yang dapat timbul jika gigi berlubang dibiarkan terlalu lama, antara lain:
- Nyeri gigi yang berlangsung terus menerus
- Abses gigi.
- Kerusakan gigi
- Pembengkakan di sekitar gigi berlubang
- Sulit mengunyah makanan
Pencegahan gigi berlubang
Gigi berlubang dapat menimbulkan banyak bahaya, oleh karena itu sangat penting bagi kamu untuk dapat mencegah gigi berlubang. Salah satunya dengan memilih pasta gigi yang nyaman dan sudah terbukti kualitasnya seperti Pasta gigi Systema Nano. Pasta gigi Systema Nano memiliki kandungan kalsium nano yang mampu mencegah serta memperbaiki karies dini hanya dalam 14 hari. Jadi mulai sekarang, yuk jaga kebersihan gigi kamu supaya tidak berlubang dengan pasta gigi Systema Nano!
Temukan produk nya disini: