5 Bahaya Jika Keseringan Menggunakan Tusuk Gigi

Hayo siapakah di antara kamu yang menggunakan tusuk gigi setelah makan? Hati-hati ya guys. Ada bahaya yang mengintai saat kebiasaan ini terlalu sering dilakukan. Biasanya, tusuk gigi dijadikan alat bantu untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi. Pemakaiannya yang mudah, dipercaya efektif untuk mengangkut sisa makanan yang kerap membuat risih.

Namun dibalik manfaat tersebut, penggunaan alat ini terlalu sering dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi dan pendarahan pada gusi. Jika sudah begitu, timbulnya infeksi dan nyeri pada gigi pun tidak bisa dihindari. Untuk itu, pada artikel ini akan dibahas beberapa alasan mengapa kamu tidak boleh menggunakan tusuk gigi terlalu sering. Pasalnya, bahaya yang ditimbulkan cukup mengkhawatirkan. Penasaran, simak ulasannya di bawah ini!

 

Radang Gusi

Penggunaan tusuk gigi yang sering bisa menimbulkan radang gusi yang tidak boleh dianggap sepele. Tingkat keparahan bisa bermacam-macam mulai dari infeksi hingga pendarahan di area gusi. Pendarahan pada gusi bisa berasal dari gesekan ujung tusuk gigi yang tajam dan menimbulkan luka di gusi.

Jika tidak mendapatkan penanganan sesegera mungkin, maka dapat menimbulkan beberapa gejala penyakit yang lebih parah. Mulai dari bau mulut, air liur berlebih, demam, hingga sulit menelan atau berbicara.

 

Gigi Renggang

Bahaya dari tusuk gigi juga membuat kerapatan gigi dapat berkurang. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Ketika tusuk gigi terlalu sering membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang sama, maka dapat menimbulkan ruang yang lebih besar dan lebar antara gigi satu dengan gigi sebelahnya.

Keadaan ini dapat berlanjut lebih buruk karena ada kemungkinan makanan yang lebih besar bisa sering menyangkut. Ini disebabkan kerapatan gigi berkurang.

5 Bahaya Jika Keseringan Menggunakan Tusuk Gigi

Kerusakan enamel gigi

Terlalu sering menggunakan tusuk gigi juga bisa menyebabkan kerusakan enamel gigi. Enamel gigi sendiri merupakan lapisan terluar gigi yang sangat keras yang berguna melindungi bagian di dalamnya. Seseorang yang mengalami kerusakan enamel gigi akan merasakan beberapa gejala antara lain gigi menjadi sensitif, perubahan warna gigi, dan perubahan bentuk gigi.

Untuk mencegah kerusakan enamel gigi lebih parah, kamu bisa mengurangi penggunaan tusuk gigi agar tak membuat aktivitas jadi terhambat akibat rasa nyeri melanda.

 

Posisi gusi berubah

Satu lagi bahaya yang kerap muncul akibat terlalu sering menggunakan tusuk gigi adalah bisa mengubah posisi gusi. Intensitas tinggi yang ditimbulkan dari penggunaan tusuk gigi akan membuat posisi gusi jadi bergerak turun dari posisi sebenarnya. Jika terus dilakukan, kebiasaan ini membuat akar gigi menjadi terbuka dan menghasilkan rasa nyeri yang sangat tak tertahankan.

 

Bau mulut

Penumpukan sisa makanan yang terjebak di sela-sela gigi dapat memicu bau tidak sedap. Penggunaan tusuk gigi dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, masalah berikut hadir ketika sisa makanan dengan ukuran kecil sulit terangkat.

Dari kelima bahaya di atas, tentunya menyikat gigi secara rutin lebih dianjurkan daripada penggunaan tusuk gigi. Dengan rajin menyikat gigi secara teratur, berbagai masalah kebersihan gigi dapat teratasi. Untuk itu, gunakan sikat gigi Systema 9 Degree yang memiliki teknologi bulu sikat DOUBLE TAPERED FILAMENT yang mampu membersihkan gigi dengan lebih maksimal. Bulu sikat yang tipis, lembut, dan kuat mampu melindungi gigi dan gusi yang sensitif sehingga lebih aman dan nyaman digunakan. Dengan inovasi leher sikat melengkung 9 derajat, sikat gigi SYSTEMA ini dapat dengan mudah menyikat gigi hingga bersih ke seluruh gigi sampai bagian terdalam dengan gagang yang tetap nyaman digenggam tanpa takut tangan menyentuh mulut.

Produk nya bisa dilihat disini ya:

https://shopee.co.id/SYSTEMA-Sikat-Gigi-9-Degree-Sensitive-i.64474495.15284232372?sp_atk=ae005d56-bb25-437a-9973-1fd0a1b2fe52&xptdk=ae005d56-bb25-437a-9973-1fd0a1b2fe52